Kamis, 21 Mei 2009

Testimoni Terpilih

Saya mendapat buku ini sebagai hadiah dari putri kesayangan saya. Dan saran saya agar buku ini diberi tanda "AWAS BERBAHAYA KALAU SUDAH MULAI BACA BUKU INI TIDAK MAU LEPAS KALAU BELUM SELESAI BACANYA!" Dan benar buku ini menjadi pencerahan bagi kami sekeluarga. Buku ini selalu saya bawa ke mana-mana untuk diperkenalkan pada teman agar turut baca buku ini.Saya berharap agar bertambah banyak orang yang membaca buku ini. Terima kasih kepada Ajahn Brahm dan rekan-rekan penerjemah dan penyunting, buku ini sangat inspiratif.
―Sugianto Gunawan, Jakbar

Pertama kali saya melihat buku si cacing di toko buku, saya hanya membacanya sekilas. Namun begitu tiba di rumah, saya tidak sabar untuk segera kembali lagi ke gramedia dan langsung membeli buku ini. Dan ternyata saya tak pernah menyesal telah membeli buku Si Cacing. Sebaliknya saya merasa sebagai salah satu orang yang beruntung, telah mendapatkan banyak hikmah dan inspirasi dari semua cerita yang ditulis oleh Ajahn Brahm.
―Carmelita Mamonto, Manado

Ajahn Brahm menegaskan bahwa dia mempunyai kesabaran sebesar yang dia butuhkan. It's crazy, didn't you? Every body I'm sure absolutely did not have a patience as big as they need. Why this guy declare like this? I didn't have it. What's wrong with me? Saya adalah seorang muslim, sudah menunaikan Rukun Islam yang kelima dan Ajahn adalah Buddhis. Tidak ada yang salah dengan aqidah masing-masing. Jika ada persinggungan mengenai suatu pemahaman dan kita melihat melalui kacamata kesabaran, guys, this is the most wonderful thing.
―Kunto Wijoyo, Jaktim

Benar-benar buku yang hebat, Ajahn Brahm mencoba menyampaikan pelajaran dan falsafah hidup menggunakan cara-cara yang tidak biasa, yang membawa alam pikiran para pembacanya ke dunia fantasi yang menakjubkan.
Dengan membaca tulisannya, secara tidak sadar kita sudah menyerap apa-apa yang ingin disampaikan olehnya, tanpa memberikan kesan menggurui. Saya baru kali ini menemukan buku sehebat ini dan merekomendasikan buku ini bagi orang-orang yang sedang melakukan pencarian makna hidup atau orang-orang yang sedang berada di persimpangan dalam menentukan pilihan hidup.
―Wendi Adrian, Jaktim

Baru-baru ini saya merintis bisnis yang baru dan saya praktikkan Tiga Pertanyaan Kaisar dalam buku hal 54. 1. Kapankah waktu yang paling penting? Saat ini. 2. Siapakah orang yang paling penting? Konsumen potensial yang ada di depan saya. 3. Apakah hal yang paling penting untuk dilakukan? Peduli. BBOOOM!! Hasilnya 1 bulan kemudian meledak Bumi dan Langit, keadaan keuangan saya berubah, secara tiba-tiba orderan datang bertubi-tubi, bahkan datangnya pun bukan hanya dari satu bisnis yang saya rintis saja tapi dari 2 bisnis yang baru sekaligus! Terima kasih Ajahn Brahm, may all beings be happy, healthy and wealthy!
―Daniel, Bandung

Saya bukan penganut agama Budha, seorang muslimah, namun selama ini saya sangat tertarik dengan ajaran agama Budha yang berlandaskan kasih sayang dan pemaafan, terutama bagaimana memaafkan diri sendiri. Saya berharap suatu hari nanti dunia bisa seperti orkestra musik yang indah seperti dalam cerita Anda, harmonis dalam keragaman. Selaras dan dapat menyentuh hati semua orang. Demi mencapai itu, setiap hari saya berusaha untuk menjadi lebih baik, dan saya sangat senang mengetahui bahwa buku Anda ditakdirkan sebagai salah satu hal yang menemani perjalanan hidup saya.
―Devi R. Ayu, Jaksel

Saat ini jam di kamar saya menunjukan pukul 01:37 dini hari. Dalam 1 hari ini saya mengalami hari yang sangat buruk dan melelahkan.... Kekuatan isi buku ini membuat saya tidak bisa berhenti membaca, sehingga sekitar 1 jam saya baca habis buku ini. Yang lebih luar biasa, 1 jam tersebut mengubah pandangan saya tentang apa yang saya alami hari ini selama lebih dari 15 jam. Dalam 15 jam hari saya, ternyata saya hanya memandang "2 bata jelek" dan dalam 1 jam saya merasa dibawa Ajahn Brahm melihat "jutaan bata indah" dalam hari saya. Luar biasa! Itu kata yang bisa saya ungkapkan tentang penulis dan isi buku ini. Saya akan membeli buku ini lagi untuk orang-orang yang saya cintai. Dan untuk Anda semua yang membaca tulisan saya ini, bacalah buku ini jika Anda ingin melihat "jutaan bata indah" dalam hidup Anda.
―Elvan Prawira, Jakut

Buku yang indah! Benar-benar dapat menjadi inspirasi untuk melakukan perubahan dalam kehidupan. Bahasanya bagus, enak dibaca, sangat menghibur, dan cocok untuk semua umur. Salah satu penulis terbaik yang pernah saya baca bukunya, cara penyampaian cerita begitu jelas, menginspirasikan, dan jenaka sehingga pembaca tidak cepat bosan dalam membacanya.
―William Adi Jaya, Jakbar

Buku yang menarik yang ditulis oleh seorang bhikkhu yang luar biasa. Ajahn Brahm bukan hanya menulis sebuah buku, tapi juga bagian dari cerita yg terdapat di buku itu inilah yg menjadikan buku ini lain daripada yang lain, karena sang penulis telah mempraktikkannya. Jadi ini adalah kisah nyata dari kehidupan seorang Ajahn Brahm. Be Happy :-)
―Ge Hendri, Jakpus

Merangkul ketidaksempurnaan tidaklah mudah namun buku ini membuktikan secara kontan. Bagaikan 2 bata jelek yang memperindah tembok. Kesalahan halaman pada buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" yang saya baca pun justru memahamkan saya, indahnya ketidaksempurnaan.
―Pulung Tri Anggoro, Jakpus

Membaca buku ini mengubah cara pandang saya terhadap suatu masalah yang saya hadapi, dengan cerita-cerita pendek yang mudah dimengerti membuat saya tidak bosan membacanya berkali-kali.
―Poethra, Pekanbaru

Inspirasional!!! Buku ini mengajarkan hal-hal bermakna yang kadang tak disadari dalam hidup manusia tanpa menggurui. Humor yang pintar membuat saya tak bosan membaca buku ini berulang-ulang (walaupun saya penganut agama Kristen).
―Novena Adelweis Gisela, Jakbar


Saya suka sekali buku ini, terutama tentang rasa bersalah dan pengampunan. Setelah anakku, Arya, meninggal tepat setahun yang lalu, saya merasa gagal sebagai seorang ibu. Saya merasa bersalah luar biasa karena gagal menyembuhkannya. Juga beberapa bulan setelah kematian putraku, suamiku pergi bersama wanita lain; ini membuatku tambah merasa terpukul. Rasa bersalah, kegagalan, membuatku ingin bunuh diri untuk menebus semua kesalahanku. Tidak ada kata-kata siapa pun mampu menghapus rasa persalahan dan gagalku. Sampai aku membaca buku ini dan sekarang aku menjalani hukumanku dengan membantu anak-anak yang juga sakit seperti anakku. Sekarang rasa bersalahku mulai berkurang. Aku merasa sudah membayar kesalahanku sebagai seorang ibu. Benar-benar buku ini mengubah diriku.
―Irene, Bekasi

Buku yang CERDAS. Biasanya saya bosan membaca buku tentang teori pembelajaran bagaimana cara menjadi individu yang baik. Karena buku ini disajikan menggunakan cerita lucu yang sering terjadi dalam diri kita, saya jadi sadar “oh iya, ini benar!”. Saya pernah mengalami hal serupa, tetapi tidak menyadari hikmah yang ada. Benar-benar buku yang membuka pintu hati! Setiap hal yang terjadi merupakan hal terbaik hasil usaha kita sebelumnya. Bukan untuk disesali, tapi bagaimana kita menghadapi hari depan, tanpa harus terpaku pada “dua bata jelek” yang membuat kita tidak berkembang.
―Ratih Arianti, Bekasi

Buku ini sangat menghibur, asyik, dan patut dibaca berbagai kalangan beragama.
―Handi, Yogyakarta

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya tidak hanya mampu menghibur, tapi juga menuntun kita menjalani hidup yang lebih bahagia dan sehat secara fisik dan mental. Tidak ada paksaan di buku ini yang ada hanya pilihan untuk “membuka hati dan melakukan perubahan”, tetap berada di zona “nyaman” Anda.
―Desiani, Jakut

Saya telah membaca buku ini 1 kali, baru sekali dan berencana untuk membaca setidaknya 3 kali... Yang terjadi adalah, setiap kali saya membaca satu cerita maka saya merasa ”tenggelam” di dalamnya, maka kalau tidak hati-hati saya bisa tertawa atau senyum-senyum, nyengir, termasuk juga berkaca-kaca atau melamun... bisa-bisa dianggap nggak waras. Saya buat testimoni ini bukan karena mau kaosnya, walaupun kalo dikasih sih siapa menolak? Hahahaha. Tapi sungguh saya sangat terkesan, isi buku ini membawa pikiran saya melayang lebih dalam dan jauh memahami hidup... dan yang terpenting tanpa sadar sudut bibir saya bergerak ke atas membentuk senyum lebar. Saya hanya minta tolong untuk disampaikan kepada Ajahn Brahms ucapan terima kasih karena mau berbagi lewat tulisan-tulisannya.... Baik saya akhiri testimoni saya di sini, sebelum Anda semua bilang, "Hey ada kura-kura bawel baru! Ternyata dia belum mati!"
―Maya, Jaktim

... baru memegang buku itu saja, saya sudah lupa kalau saya baru saja lesu, baru saja ingin menangis ketika nanti sampai di rumah. Yang terjadi saya malah tidak sabar untuk segera bisa sampai di rumah, menikmati green tea kesukaan saya dan duduk manis membaca buku yang menarik dan sudah di tangan saya itu... Sejak tadi malam sebelum saya tidur sampai saya ketiduran, dan pagi ini dalam perjalanan menuju kantor, saya tidak bisa menutup buku "Si Cacing"... Saya merasa Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib dan tidak dikira-kira. Dengan melihat senyuman Ajahn Brahm di belakang buku saja, sudah membuat saya tersenyum. Very inspiring book ever!!! Apalagi yang dicari manusia selain kebahagiaan, kedamaian, yang sayangnya sering diartikan dengan banyak kekayaan. Ahhh Anda harus baca buku ini. Saya tidak akan bosan membacanya, dan akan saya berikan kepada orang-orang yang saya sayangi, dan setiap kali saya mulai ketakutan akan apa pun, pasti buku ini tujuan pertama saya. Terima kasih banyak Ajahn Brahm dan Awareness publication.
―Phee, Penyiar Radio, Jaksel

Saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh kalangan luas tidak peduli berapa umur Anda, tidak peduli apa profesi Anda dan tidak peduli apa agama Anda. Saya sendiri sangat terkesan dengan gaya penulisan dari Ajahn Brahm dan diterjemahkan dengan apik ke bahasa Indonesia.... Kini saya menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mudah jatuh di tengah kesibukan dan rutinitas kewajiban yang tak kenal kompromi. INSPIRATIF. PENUH WARNA. PENUH SEMANGAT!!!! HEBAT.
G R E A T ! ! ! ! ! ! Saya kehabisan kata-kata untuk memuji buku ini, ini bukan sembarang buku, Anda wajib baca!!
―Erick Muttaqin, Cilegon

“A Must Read Book” yang membuat saya dapat menertawakan diri saya sendiri untuk kemudian menjadi begitu lega bahwa saya telah menemukan buku inspiratif yang tepat. Izinkan saya berbagi cerita dan meresensi buku indah tesebut di sini: http://happywithavis.multiply.com/reviews/item/23 Buku ini tidak menggurui saya namun tanpa sadar saya pun menertawakan diri saya sendiri selama membaca buku ini. Menitikkan air mata di beberapa ceritanya. Kejujuran cerita adalah kekuatan buku ini. Saya ingin banyak orang dapat membaca cerita ini sehingga buku ini perlu diletakkan di tempat yang "terbaik" di setiap toko buku. Terima kasih Awareness Publication telah menerbitkan buku ini dan rekornya amazing untuk sebuah buku yang baru saja dicetak pertama di bulan April tahun ini ^_^
―Avis, Purwokerto

Entah kenapa buku ini seakan mempunyai daya magnet yg luar biasa sehingga aku tidak sabar untuk membuka kemasan plastiknya. ...Temanku langsung meminjam buku ini untuk menemani perjalanannya ke Malaysia dlm 5 hari kedepan. Sebenarnya ada rasa sedih dlm hati untuk melepas buku ini, karena aku benar-benar penasaran dg isi cerita yg lain di dalamnya. Tapi aku ikhlaskan demi temanku. Setelah seminggu aku ambil kembali buku ini (sebelumnya aku sering sms nulis wall di FB Si Noel untuk segera mengembalikan buku ini) akhirnya skrg buku ini kembali ada di tanganku. Yang bikin aku bangga dg buku ini, setelah aku cerita ke teman, banyak yg tertarik dan akhirnya membeli buku ini juga, begitu pula Si Noel, dia juga telah mempengaruhi teman-taman di kantornya dg bercerita isi buku ini, sehingga teman sekantornya banyak yg penasaran dan membeli juga. Semoga akan terbit lagi “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2”.
―Mohammad Zakki, Semarang

7 komentar:

  1. DASYAT......
    Buku Spiritual TERBAIK yang pernah ku baca....

    bestfmmedan.blogspot.com
    Hp. 08126005378

    BalasHapus
  2. SIMPLE, SMART AND UNIVERSAL, sangat sederhana dengan penyajian yg Mudah dipahami oleh semua kalangan dan makna yg sangat dalam dan dalam sekali So Beatifull think....

    BalasHapus
  3. Buku yang luar biasa.

    Pertama kali melihat buku ini di Gramedia, aku langsung tertarik untuk membelinya (walaupun tidak tahu apa isi dari buku ini). Mungkin ada semacam ketertarikan yang tidak disadari. Begitu beli dan membacanya, cuma ada satu kesan padanya yaitu SUNGGUH LUAR BIASA...
    Buku spritual yang gampang dibaca, gampang dicerna dan gampang untuk ditiru..
    Good..Good..Good...

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Saya melihat buku ini pertama kali di Toga Mas Jl. Affandi, Jogja sekitar awal 2011 (maaf lupa tepatnya). Namun waktu itu hanya membaca bagian belakangnya saja, hhhm...menarik, tapi saya tidak membelinya.
    Lalu, sekitar 1-2 bulan yang lalu, saya menonton seseorang mirip Ajahn Brahm diwawancarai Desi Anwar di program Face2Face Metro TV. Wonderfull...saya mulai kagum kepada penganut Buddha.

    Kemudian, tibalah saatnya saya ingin memberikan kado ulang tahun (hari lahir) kepada salah satu sahabat terbaik saya, dia seorang putri kelahiran Demak yang lahir pada 26 Juni ...., seorang single, dan seorang pendidik yang Islami. Kado tersebut adalah buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya Jilid 1 yang saya beli di Toga Mas, Tegal, Jawa Tengah pada 30 Juni 2011, karena memang saat itu saya sedang silaturrohim ke sahabat2 di Tegal. Saya pun berniat untuk memberikan kado buku Si Cacing dan Kesayangannya Jilid 2 untuk salah satu sahabat terbaikku. Tunggulah saatnya akan tiba.

    Memang, nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan itu universal. Tuhan manusia itu satu, maka tak pantas manusia saling berseteru. Terima kasih Brahm. Sukses u/ kita semua.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Buku yang tiba-tiba saya pegang karena judulnya yang menurut saya menarik dan lucu. Ternyata buku ini memang ditakdirkan untuk saya baca ketika saya membutuhkan suatu penguatan. Saya seorang muslim,tapi saya rasa saya bisa belajar dari apapun, siapapun dan darimanapun termasuk belajar hidup dari buku ini.Thanks

    BalasHapus